[Spoiler Alert]
Siapa di sini yang lelah dengan kisah romansa yang terlalu manis hingga tak mungkin menembus dunia nyata? Aku salah satunya.
Idk why, rasanya akhir-akhir ini aku selalu menghindari drama korea yang menawarkan kisah cinta yang ritmenya bermula dari gak kenal-benci-perhatian-suka-jadian-konflik-end. Membosankan.
Orang-orang di industri drama korea pasti sadar akan hal tersebut. Mungkin aja, sang penulis kemudian berpikir kreatif.
"Bagaimana kalau ritmenya kurombak sedikit?"
Dan lahirlah drama Because This is My First Life ini.
Aku masih remaja. 18 tahun. Untuk memahami cerita ini, aku perlu sok-sokan berpikir dewasa karena target audience dari drama ini adalah kalangan dewasa. Yah, tapi karena itu juga, aku merasa mendapat pelajaran secara tidak langsung dari drama ini sih.
How it begins...
Jadi, drama ini menceritakan tentang Yoon Ji-ho, wanita berumur 30 tahun dan berprofesi sebagai scriptwriter assistant yang biasa menulis untuk drama televisi. Selama proyek menulisnya, ia tidak tinggal di rumah. Suatu waktu, ketika pekerjaannya selesai dan ia berkesempatan untuk pulang, ia terkejut melihat adiknya yang sudah menikah dengan istrinya yang tengah hamil. Terjadi kejadian kecil di rumahnya sehingga ia memutuskan untuk tidak tinggal di rumah bersama keluarganya.
Cukup sulit untuk menemukan tempat tinggal di kota besar seperti Seoul, apalagi dengan gajinya yang pas-pasan. Tapi, segalanya menjadi mudah ketika ia menerima tawaran dari seorang kenalannya, bahwa ada seorang teman yang membutuhkan penyewa kamar untuk membantunya melunasi cicilan apartemen. Teman tersebut adalah Nam Se-hee. Yoon Ji-ho menerima tawaran tersebut tanpa mengetahui bahwa Nam Se-hee adalah seorang laki-laki.
Nam Se-hee adalah pria berumur 38 tahun yang bekerja di tim desain sebuah developer yang mengembangkan aplikasi kencan bernama Gyeol-Mal-Ae. Hidupnya sangat teratur dan terorganisir, termasuk rencana hidupnya nanti. Pembawaannya serius dan kaku. Di awal episode, masalah dalam hidupnya seakan hanya ada dua. Membayar cicilan apartemen dan paksaan ibunya untuk segera menikah. Ibunya bahkan mengancamnya bahwa bila ia tidak menikah, ibu dan ayahnya akan bercerai. Nam Se-hee kemudian mendapatkan ide untuk menikah dengan penyewa rumahnya, Yoon Ji-ho.
Kemudian konflik mulai bermain...
Mentang-mentang tinggal serumah, mereka tidak serta-merta langsung saling jatuh cinta, walau Yoon Ji-ho sudah merasakan kagum sejak awal mereka bertemu. Tidak hanya soal perasaan saja, konflik juga muncul akibat keberadaan orang-orang terdekat. Dari bagaimana caranya menutupi kontrak di balik pernikahan mereka, bahkan masalah klasik antara mertua dan menantu.
Di akhir episode, muncul konflik yang bahkan di real life pun pasti ada, yaitu masalah mantan pacar. Masalah ini berdampak pada masa depan karir Yoon Ji-ho yang sebelumnya sempat ingin berhenti menulis, namun ingin memulai lagi karena muncul kesempatan emas yang ditawarkan oleh mantan pacar suaminya, Nam Se-hee. Karena konflik itulah kemudian dibahas mengapa Nam Se-hee tidak punya pacar maupun teman yang banyak hingga sebelum ia menikahi Yoon Ji-ho.
Tidak hanya kisah Ji-ho dan Se-hee, drama ini juga menceritakan kisah cinta kedua sahabat Ji-ho, yaitu Yang Ho-rang dan Woo Soo-ji. Mereka berdua sama-sama belum menikah dan memiliki alasan mereka masing-masing.
Yang Ho-rang sangat ingin untuk menikah, tapi pacarnya, Shim Won-seok, tidak kunjung melamarnya. Padahal mereka sudah pacaran selama 7 tahun.
Berbeda dengan Ho-rang, Woo Soo-ji sangat memprioritaskan karirnya. Hal ini dipicu karena ketidakmampuan keluarganya dan ia hanya memiliki seorang ibu yang cacat. Karenanya, ia bahkan tidak punya pemikiran untuk berkencan. Tetapi, bos dari tempat Se-hee bekerja, Ma Sang-goo, tertarik padanya dan ingin bersama Soo-ji bagaimana pun keadaannya.
........
Selain mengandalkan tiga kisah dari tiga pasangan yang berbeda, drama ini juga menyelipkan adegan-adegan yang biasa terjadi di dunia nyata, seperti sulitnya menjadi assistant scriptwriter yang seringkali diremehkan dan ditolak ide-idenya, sakit hati akibat cinta bertepuk sebelah tangan yang dialamin Ji-ho di awal episode, sulitnya mendapat pekerjaan paruh waktu di umur 30 tahun, hingga konflik pada hubungan keluarga. Semuanya punya andil dalam menyelesaikan konflik dan membawanya menuju akhir yang bahagia.
Sebelumnya, aku mengatakan bahwa target audience dari drama ini adalah orang dewasa, Kenapa? Karena dalam drama ini, selain melalui dialog dan adegan, sang penulis menggunakan pendekatan narasi yang dibacakan oleh pemain. Pembacaannya cenderung puitis dan menggunakan diksi yang agak berat. Bagiku, pembacaan seperti itu tidak cocok ditujukan untuk remaja karena cenderung membosankan, serta perlu pemahaman yang mendalam akan narasi tersebut agar audience bisa masuk ke suasana dalam drama. Jadi, kalau nonton itu fokus ya, supaya pesannya masuk. Gitu. Hehe.
Lagu untuk OST drakor biasanya emang gak jaman now karena mereka mengikuti alur dan cerita dari drama itu sendiri. Aku suka pemilihan lagu untuk ost drama ini kareana selalu tepat, dan aku gak berhenti untuk berteriak takjub ketika nonton drama ini dan mendengar ost-nya. Lagu-lagu tersebut juga seakan punya warna yang sama. Berikut daftarnya:
1. U-ji - Star Figure (별 그림).
2. Haebin (Gugudan) - Everyday.
3. Melomance – I Want To Love (사랑하고 싶게 돼).
4. MoonMoon – Marriage (결혼).
5. Mun Sung Nam – This Life (에브리싱글데이)
6. Hee Jin feat. Lee Yohan – Shelter.
7. Ryu Ji-hyun - Tomorrow
8. Ben – I Can’t Go
Semua lagunya main di waktu yang tepat!
Pemainnya gimana? Kok kayaknya gak ada yang terkenal gitu..
Jangan salah! Lee Min-ki yang berperan sebagai Nam Se-hee sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya. Ia sudah termasuk ke dalam jajaran aktor senior. Ia mampu menutupi kelemahan akting Jung So-min yang memerankan Yoon Ji-ho. Tidak ada kesalahan akting yang fatal. Aku sangat suka dengan Lee Min-ki karena mampu menunjukkan kepada audience akan perubahan sikap Nam Se-hee yang semula sangat-sangat datar menjadi seorang yang penuh kasih sayang dan khawatir kepada Yoon Ji-ho dengan sangat natural. Selain itu, aku juga merasakan aura suami istri diantara mereka berdua tumbuh seiring bertambahnya episode, terutama pada diri Nam Se-hee.
Banyak pemain yang aku ingat wajahnya tapi gak hafal namanya muncul di drama ini. Seperti Shim Won-seok (Kim Min-suk) yang pernah main di drama Descendant of the Sun dan Doctors, bapaknya Yoon Ji-ho di drama The Girl who Sees Smells, ibunya Yoon Ji-ho di drama Shopping King Louie, Lookout, dan Hospital Ship, dan banyak lagi. Karena itu, masih meragukan kredibilitas pemain dalam drama ini? Hmm..
Conclusion
Setelah menonton seluruh episode, aku kini mengerti mengapa drama ini berjudul Because This is My First Life. Karena semuanya terjadi untuk yang pertama kali. Tidak hanya soal pernikahan, namun juga pengalaman sosial lainnya. Karena para pemain hidup untuk pertama kalinya, dengan ingatan dan pengalaman yang benar-benar kosong semenjak mereka dilahirkan. Oleh karena itu, dalam drama tersebut, tolong-menolong sangatlah dibutuhkan karena mereka semua sama-sama berada dalam their first life. Agak belibet ya? Yah kalau gak ngerti coba tonton dulu deh.
Intinya, aku sangat merekomendasi drama ini apabila sudah muak akan momen-momen manis yang muncul di drama korea biasanya. Aku rasa drama ini juga pas banget bagi kaum dewasa yang belum menikah, karena menikah, seperti yang diceritakan dalam drama ini, bukan hanya perihal cinta saja. Because this is our first life, so we need to learn as much as we can. Salah satunya dengan menonton film maupun drama yang memberikan banyak pengajaran. Yuhu~!
Butuh pemanis? Ada dia kok di awal episode. Heheh.




0 Komentar